HOLLA FELLAS!
Judul di atas itu
terlalu berlebihan ya, Guys! Ujian hidup mah ngga cuman ada di FK Unpad aja.
Tapi di mana-mana ada ujian hidup. Jadi, esensi aku nulis ini untuk menyebutkan
dan menggambarkan ujian hidup di FK Unpad. Salah tiganya adalah SOOCA, OSCE,
dan MDE.
Dimulai dari SOOCA
ya Guys. Bismillah.
Bukannya aku
nakut-nakutin. Tapi da emang SOOCA teh serem!
SOOCA itu kepanjangannya Student Oral Objective Case Analysis
(kira-kira), adalah ujian yang paling memiliki sifat ujian. Sebenernya ini gak
terlalu serem kalau kita udah mempersiapkan dari JAUH-JAUH BULAN.
SOOCA buat aku adalah sesuatu. SOOCA adalah ujian lisan di FK Unpad, dimana
bahan belajarnya itu dari kasus di tutorial. Jadi, misal waktu semester satu
pas UTS kan FBS 1 dan 2. Nah itu case yang dipelajari ada Lack of Nutrient,
Pancreatitis, Obesity, Hereditary Spherocytosis, sama Case anatomy. 5 case tuh.
Nah terus pas
SOOCA, nanti ada sesi penulisan flipchart. Nah sebelum itu masing-masing orang
diundi dapet case apa. DIUNDI GUYS! Jadi ya emang kita harus belajar semua biar
ngga kaget kalau diacak kaya gitu. Sebenernya itu sih yang bikin deg-degan.
Oya. Bobot SOOCA di
ujian itu 40% dimana itu porsinya cukup banyak dalam menentukan IP. Nasehat
aku, JANGAN LEPAS CASE APAPUN ITU! Karena pengalaman orang kebanyakan, misal
dia lepas case obesitas nih, biasanya pas SOOCA nanti dapetnya case itu. Lepas
case itu maksudnya ngga belajar. Kan panik kalau dapet case yang ngga
dikuasain. HOROR!
Biasanya kita
nyebut SOOCA SYNDROME. Udah tau lah ya di postingan sebelumnyaJ
Kedua ada OSCE.
OSCE itu kepanjangannya Objective Structured Clinical Examination. OSCE
ini adalah evaluasi dari hasil pembelajaran kita selama skills lab. Lumayan
bikin deg-degan sih, tapi di FK Unpad ngga ada istilah OSCE SYNDROME..
Jadi tenang aja J
Jadi, OSCE itu
ujian yang mengevaluasi keterampilan kita dalam menangani pasien. Bisa dengan
bagaimana kita melakukan anamnesis (history taking-> wawancara), melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien, dan melakukan prosedur pengobatan dan recovery.
Gimana ya cara
deskripsiinnya.
Jadi nanti ada
sekitar belasan ruangan kecil yang biasa kita sebut stase. Kalau di FK Unpad,
ruangan yang biasa dipakai OSCE itu gedung C3 wing A dan wing B, sama gedung C5
wing C dan wing D. Nah, pengalaman aku dulu pas OSCE semester 2 (DMS-HIS),
kira-kira ada 11 atau 12 stase. Bentar aku urutin dulu:
Stase splinting
(bidai), PE Allergy, Suturing, PE Dermatology, WBC Differential Count, HT
anemia, PE ENT, Basic Life Support, PE Orthopedy, Visum et Repertum, sama PE
hematology (hepatosplenomegaly). Ohh, 11 stase GUYS! Nah, nanti kita
disuruh pake jas lab trus memasuki setiap stase satu per satu. Setiap stase itu
diberikan waktu 10 menit. 1 menit buat baca soal, 9 menit nya buat praktik di
dalam ruangan.
OSCE ini gak ada
istilah OSCE Syndrome kenapa coba? Karena OSCE itu mau digimanain juga bakal
dapet nilai A. Cuman waktunya aja mungkin yang beda. Jadi kalau gagal di satu
stase, berarti harus remedial dan harus diajari sampai nanti bener-bener bisa
dan dapat nilai A. Horornya sih ini, ketentuannya kalau remedial lebih dari 7
stase, harus mengulang OSCE yang sama di tahun depan bersamaan dengan OSCE dia
di tahun itu dengan sistem yang berbeda.
COBAAN BERAT. Jangan coba-coba ya
guys. Berat!
Ujian ketiga itu MDE.
MDE itu ujian
pilihan ganda biasanya 200 soal pake komputer atau paper. Mungkin bisa dibilang
ini adalah persiapan menuju UKMPPD. Biasanya kita para mahasiswa, agak tidak
sanggup atau “lelah”, karena materinya banyak banget. Biasanya dari slide dosen
atau bahkan dari jurnal. Ya ini juga sebenernya harus belajar dari jauh-jauh
bulan. Aku kalau MDE biasanya lebih ke apa yang aku pelajarin di tutorial, lab
activity, sama slide dosen. Tapi ya sama aja, banyak yang lewat. Tergantung
dari kapasitas otak masing-masing sih guys!
Oya, bobot MDE di
ujian itu 60%. 40% ujian tiap sistem, 20% nya compre. Nanti kalau di FK Unpad,
kalian tau lah ya apa itu compre. J
Tapi jangan
menyepelekan MDE juga ya guys! Di FK Unpad kan ada yudisium. Nah, pas itu
transkrip nilai kita dibagi. Biasanya IP kita agak turun karena nilai MDE yang
kecil juga loh. Dan MDE itu rentan bikin nilai di transkrip jadi C atau D.
Kalau nilai SOOCA nya tinggi mah mungkin akan membantu. Tapi kalau SOOCA nya
juga kecil nilainya, ya gimana atuh ya. Harus remedial.
Intinya guys,
Mereka bertiga adalah spesies ujian yang tidak boleh disepelekan. Jadi inget
kata dr. Yunisa selaku yang pernah menjadi koordinator tahun satu. Kadang kita
mikir kalau IPK ngga terlalu penting. Yang penting mah udah, lulus naik
tingkat, bisa jadi dokter, toh spesialis juga minimal IPK nya 2,75. Tapi kalau
kita mau ke luar negeri, urusannya beda guys! Mungkin mereka hanya menerima IPK
yang cukup tinggi. JADI USAHAKAN YA GUYS!
DOA SIH YANG
PENTING. Aku biasanya kalau mau ujian SOOCA sama OSCE doanya gini, “Ya Allah,
semoga saya mendapat dosen yang baik, penuh pengertian, mau mendengarkan, dan
murah hati. Aamiin.”
Tapi kalau MDE
beda, “YaAllah, semoga materi yang keluar adalah yang saya dan teman-teman
pelajari. Berkahi dan bantulah saya YaAllah. Aamiin.”
Dan jangan lupa doa
orang tua sama keluarga besar. Jangan ragu buat diskusi sama temen dan saling
mengajarkan. Biasanya nempel. Oya, bersyukurlah kalian kalau ujian di bulan
Ramadhan. Berkah kan jadinyaJ
Intinya, “TIGA
SPESIES UJIAN ITU HARUS DIPERSIAPKAN DARI JAUH-JAUH BULAN. NO SKS (Sistem
Kebut Semalam) !”
Komentar
Posting Komentar